Bima, Dimensi.-Merabak Isue adanya dugaan penarikan paksa uang jutaan rupiah pada ratusan lulusan PPPK Kabupaten Bima, menjadi dinamika yang terus menggelembung kerinduan.
Dugaan penglihatan yang disutradarai salah satu Kabid di Dinas Dikpora Kabupaten Bima, adanya penarikan paksa tidak beda dengan pungli, kisaran Rp 3 juta hingga 5 juga rupiah, guna memutuskan penempatan sesuai keinginan seseorang yang telah lulus PPPK di Kabupaten Bima kian menebak.
Dasar dinamika yang beredar aynv yang terus digindingkan netizen, Poros Pemuda Nusantara, menggugat dan menggedor Dinas Dikpora Kabupaten Bima.
Aksi demonstrasi yang digawangi Mikhel Muhaimin selaku Korlap Aksi, Kamis 4 April 2024 pagi tadi mendatangi dan menggedor Kantor Dinas Dikpora Kabupaten Bima
Tersebut dalam tuntutanya dihadapan para petinggi Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Mhikel menuntut, adanya dugaan Kabid PTK Dikpora telah melakukan pemerasan terhadap peserta PPPK dengan meminta uang dalam jumlah yang bervariasi besarannya.
Selain itu Pemuda Poros Nusantara, menduga isue yang viral yang menjadi atensi media dan aktivis, bahwa di lingkup Dikpora Kabupaten Bima kerap terjadi pungli dan pekerjaan infrastruktur yang tidak sesuai aturan.
Dengan adanya pungli dan pemerasan serta penyalahgunaan jabatan melalui PPPK tersebut, masa aksi menuntut Bupati Bima agar mengevaluasi dan memanggil Kadis dna Kabid PTK Dikpora untuk ditindak sebagai kewenangannya.
Aksi demonstrasi di Dikpora tersebut yang ditawari bertemu, enggan beraudensi dengan Kepala Dinas Dikpora.
Mikhel menduga, kerap kali di lakukan audensi tapi justru berbuntut pada perilaku yang semakin menjadi yang di lakukan oleh Kabid PTK dan kepala dinas Dikpora atas dugaan pemerasan dan pungutan liar yang di lakukan oleh Kabid PTK.
Tak puas untuk menyampaikan aspirasi di area dinas Dikbudpora kab.bima masa aksi lanjut berorasi di kantor Bupati Bima dengan meminta Bupati Bima untuk menanggapi dan mau beraudensi dengan masa aksi.(D-Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar