![]() |
| Gunung Sangiang Bima |
Informasi adanya perubahan status gunung berapi yang ada di Bima itu, bersumber dari pantauan Badan Geologi, Sabtu 23 Nopember 2025.
Secara umum, aktivitas Gunung Sangiang memperlihatkan peningkatan, baik berdasarkan pengamatan visual maupun data kegempaan.
Visual asap dari foto hasil pemantauan badan geologi
Dari pemantauan visual terdapat asap yang terlihat dari tembusan baru, berbeda dengan titik erupsi terakhir yang terjadi pada tahun 2014.
Hal ini mengindikasikan bahwa magmag bergerak naik ke permukaan mencari celah yang paling mudah untuk ditembus. hal inilah yang menyebabkan titik terjadinya erupsi dapat berpindah - pindah pada suatu gunung api.
Aktivitas kegempaan Gunung Api Sangiang pada periode 1–22 November 2025 menunjukkan pola peningkatan yang cukup signifikan.
Gempa Hembusan mengalami kenaikan terutama pada 18 November 2025, dengan jumlah mencapai 43 kali kejadian.Selain itu, terekam 5 kali Gempa Tornilo. Pada periode ini juga tercatat 25 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 31 kali Gempa Tektonik Lokal, serta 56 kali Gempa Tektonik Jauh.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka terhitung mulai tanggal 22 November 2025pukul 06.00 WITA, tingkat aktivitas Gunung Api Sangiang dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).
Dengan rekomendasi utama masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari pusat aktivitas (kawah utama) dan sektoral Timur - Tenggara sampai garis pantai 6.5 KM.
Kepala BPBD Kabupaten Bima melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Nurul Huda via telepon membenarkan adanya SK peningkatan status gunung Sangeangapi.
Lebih lanjut saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan pos pengamatan gunung Sangiangapi.
Namun pemerintah tetap berikan imbauan kepada masyarakat sekitar agar tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas disekitar Gunung Sangeangapi terutama radius 3 KM dari kawah utama. (RED)


0 Komentar